Minggu, 28 April 2013

Defenisi Nyeri


NYERI
1  Definisi Nyeri
Nyeri adalah kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya.

Definisi Nyeri menurut tokoh – tokoh :
a.       Mc. Coffery ( 1979 ) mendefinisikan nyeri sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang, yang keberadaan nyeri dapat diketahui hanya jika orang tersebut pernah mengalaminya.
b.      Wolf Weisself Feurst ( 1974 ) nyeri merupakan suatu perasaan menderita secara fisik dan mental atau perasaan yang bisa menimbukan ketegangan.
c.       Artur C.Curton ( 1983 ) nyeri yaitu suatu mekanisme bagi tubuh, timbul ketika jaringan sedang dirusak sehingga individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rasa nyeri.
d.      Secara umum, sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh keotak dan diikuti oleh reaksi fisik fiologis maupun emosional.
2.      Fisiologi Nyeri
Munculnya nyeri sangat berkaitan erat dengan reseptor dan adanya rangsangan. Reseptor nyeri yang dimaksud adalah niciceptor, merupakan ujung – ujung saraf sangat bebas yang memiliki sedikit nyeri yang tersebar pada kulit dan mukosa khgususnya pada visera, persendian, inding arteri, hati dan empedu. Reseptor nyeri dapat menimbulkan respon akibat adanya stimulasi atau rangsangan.
3.      Klasifikasi Nyeri
Klasifikasi nyeri dibagi menjadi dua yaitu nyeri akut dan kronis. Nyeri akut yaitu nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat hilang dan tidak melebihi enam bulan serta ditandai adanya peningkatan tegangan otot. Nyeri kronis yaitu nyeri yang timbul secara perlahan – lahan, biasanya berlangsung cukup lama, lebih dari enam bulan.
4.      Stimulasi Nyeri
Terdapat beberapa stimulus yaitu :
·         Trauma pada jaringan tubuh
·         Gangguan pada jaringgan tubuh
·         Tumor, dapat menekan reseptor nyeri
·         Iskemia pada jaringan
·         Spasme otot, dapat menstimulasi mekanik




FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NYERI YAITU :
1.      Arti Nyeri
Yaitu nyeri bagi individu memiliki banyak perbedaan dan hamper sebagian arti nyeri tersebut merupakan arti yang negative, seperti membahayakan, merusak dan lain keadaan ini dipengaruhi oleh factor usia, jenis kelamin, latar belakang social, lingkungan dan pengalaman.
2.      Persepsi Nyeri
Persepsi nyeri merupakan penilaian sangat subjektif tempatnya pada korteks ( pada fungsi evaluative secara kognitif ) dipengaruhi oleh factor yang dapat memicu stimulasi nociceptor.
3.      Toleransi Nyeri
Toleransi ini erat hubungannya dengan adanya intensitas nyeri yang dapat mempengaruhi seseorang menahan nyeri yaitu alcohol, obat – obatan, hipnotis, gesekan atau garukan, pengalihan perhatian, kepercayaan yang kuat. Sedangkan factor yang menurunkan toleransi antara lain kelelahan, rasa marah, bosan, cemas, nyeri yang tidak kunjung hilang, sakit dan lain – lain.
4.      Reaksi terhadap nyeri
Yaitu bentuk respon seseorang terhadap nyeri seperti ketakutan, gelisah, cemas, menangis dan menjerit. Semua ini merupakan bentuk respon nyeri yang dapat dipengaruhi oleh beberapa factor seperti arti nyeri, tingkat persepsi nyeri, pengalaman masa lalu, nilai budaya harapan social, kesehatan fisik dan mental, takut cemas, usia dan lain – lain.

TEORI NYERI
1.      Teori pemisah ( specificity theory )
Teori ini rangsangan sakit masuk kemedula spinalis ( spinal cord ) melalui kornu dorsalis.
2.      Teori pola ( pottern theory )
Rangsangan ini nyeri masuk melalui akar ganglion dorsal kemedula spinalis dan merangsang aktivitas sel T.
3.      Teori pengendalian gerbang ( gate control theory )
Nyeri tergantung dan kerja saraf – saraf besar dan kecil.
4.      Teori transmisi dan inhibisi
Adanya stimulasi pada nociceptor memulai transmisi implus – implus saraf.






TEKANAN DARAH NORMAL
Ø  Umur 1 bulan                          : 86 / 54 mmHg
Ø  Umur 6 bulan                          : 90 / 60 mmHg
Ø  Umur 1 tahun                          : 96 / 65 mmHg
Ø  Umur 2 tahun                          : 99 / 65 mmHg
Ø  Umur 4 tahun                          : 99 / 65 mmHg
Ø  Dewasa ( > 17 tahun )             : 120 / 80 mmHg

TEMPAT PEMERIKSAAN NADI
Ø  Leher                                       : Arteri Jugularis
Ø  Lengan                                                : Arteri Radialis
Ø  Lengan atas                             : Arteri Brakealis
Ø  Mata kaki                                : Arteri Tibialis Posterior
Ø  Pergelangan kaki                     : Arteri Dorsalis Pedis

POLA PERNAPASAN
Ø  Dispenia
Susah bernapas yang ditunjukan adanya retraksi
Ø  Bradipnea
Frekuensi pernapasan lambat yang akibat irama teratur
Ø  Takipnea
Frekuensi pernapasan cepat yang abnormal
Ø  Hiperpnea
Pernapasan dari dalam
Ø  Apnea
Tidak ada pernapasan
Ø  Kusmaul
Napas dalam abnormal bisa normal atau lambat pada umumnya asidosis metabolic
Ø  Biot
Tidak teratur terlihat pada kerusakan otak bagian bawah dan depan.




SUHU TUBUH
Ø  Umur 3 bulan              : 37,5 C
Ø  Umur 1 tahun              : 37,7 C
Ø  Umur 3 tahun              : 37,2 C
Ø  Umur 5 tahun              : 37,0 C

FREKUENSI NADI
Ø  Bayi                             : 123 – 130 x / i
Ø  Anak –anak                 : 80 – 90 x / i
Ø  Dewasa                                   : 70 – 80 x / i
Ø  Lansia                          : 60 – 70 x / i


TINGKAT KESADARAN
Ø  Composmentis
Anak mengalami kesadaran penuh dengan memberikan respon yang cukup terhadap stimulasi yang diberikan.
Ø  Apatis
Anak mengalami kesadaran yang lebih rendah.
Ø  Somnolen
Anak memiliki kesadaran yang lebih rendah.
Ø  Support
Anak tidak memberikan respon ringan maupun sedang tetapi masih memiliki respon terhadap rangsangan yang kuat dengan adanya reflex pupil terhadap cahaya yang masih positif.
Ø  Koma
Anak tidak ada bereaksi terhadap stimulasi rangsangan apapun sehingga reflex pupil terhadap cahaya tidak ada.






TEKNIK DASAR DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK
Ø  Inspeksi
Melihat dengn cara memandal.
Ø  Palpasi
Memeriksa dengan indra peraba.
Ø  Perkusi
Dengan cara mengetuk.
Ø  Cara langsung
Mengetuk secara langsung menggunakan 1 atau 2 jari.
Ø  Cara tak langsung
Menempatkan jari tangan diatas permukaan tubuh dan jari tangan lain, telapak tidak pada ppermukaan kulit.

BENTUK -  BENTUK DADA
1.      Junnel Chert
Sternum bagian bawah serta iga masuk kedalam terutama saat inspirasi, hal ini dapat disebabkan hipertropi adenoid yang berat.
2.      Pigeon Chest
Bagian sternum menonjol keluar, dimana biasanya disertai dengan depresi ventrikel pada daerahkontokodral.
3.      Barrel Chest
Dada terbentuk bulat seperti tong, sternum terdorong kearah depan dengan iga horizontal. Hal ini ditemukan pada penyakit obstruksi paru – paru seperti asma emifisemia, dan lain – lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar